Ambrol! Harga Emas Rontok Lagi, Sebulan Ambles 7% Lebih | Solid Gold Berjangka
Solid Gold Berjangka Semarang | Harga emas dunia turun lagi pada perdagangan pagi ini. Dalam sebulan terakhir, harga sang logam mulia sudah anjlok lebih dari 7%. Pada Rabu (30/6/2021) pukul 06:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.761,16/troy ons. Turun 0,94% dari hari hari sebelumnya. Penurunan harga emas akhir-akhir ini sangat dalam. Selama sebulan terakhir, harga sudah ambles 7,58%. Koreksi harga emas tidak lepas dari penguatan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Harga emas dan kurs dolar AS punya hubungan berbanding terbalik, saat dolar AS perkasa maka emas akan merana demikian pula sebaliknya. Ini karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS. Saat dolar AS terapresiasi, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun ikut terpangkas. Dolar AS kembali memasuki tren penguatan. Dalam sebulan terakhir, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 2,24%. Kejayaan dolar AS ditopang oleh data ekonomi Negeri Paman Sam yang ciamik. Teranyar, indeks harga rumah di AS pada April 2021 berada di 257,1, melonjak 14,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Ini menjadi kenaikan tertinggi sejak Desember 2005. Artinya, kebangkitan ekonomi AS dari terpaan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) semakin terkonformasi. Investor pun merasa semakin nyaman memegang mata uang Negeri Adikuasa. “Aksi borong dolar AS terjadi karena investor yakin bahwa ekonomi semakin pulih,” ujar Joe Manimbo, Senior Market Analyst di Western Union Business Solutions yang berbasis di Washington, seperti dikutip dari Reuters. Franky Nangoy, Senior Market Strategist di Fullerton Research, memperkirakan harga emas masih menjalani fase konsolisasi pada pekan ini. Harga emas diproyeksi bergerak di kisaran US$ 1.763-1.795/troys ons. “Harga emas akan tetap berada di area ini, sebelum akhirnya akan menembus salah satu batas. Potensi pergerakan tergantung dari hasil data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat,” sebut Franky dalam risetnya. Franky menilai ada risiko harga emas turun lebih dalam ke level US$ 1.755/troy ons, Jika harga menembus US$ 1.755/troy ons, maka arah selanjutnya akan menuju ke US$ 1.746- 1.725/troy ons. Akan tetapi jika harga bergerak ke atas, misalnya ke US$ 1.800/troy ons, maka ada peluang untuk reli. Harga emas berpotensi mengarah ke US$ 1.810-1.824/troy ons. sumber: cnbcindonesia.com – Solid Gold Berjangka Baca Juga : Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial Solid Gold Berjangka | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | Luar Biasa Solid Gold Berjangka Solid Gold Berjangka | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan Solid Gold Berjangka | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan Solid Gold Berjangka | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan Solid Gold Berjangka | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial Solid Gold Berjangka | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih Solid Gold Berjangka | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi Solid Gold Berjangka | Perang Dagang Buat Emas Berkilau Solid Gold Berjangka | Harga Emas Anjlok Solid Gold Berjangka | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini Solid Gold Berjangka | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan Solid Gold Berjangka | Olein Akan Meningkat di 2020
0 Comments
Kabar Baik! Ada Tanda-tanda Resesi Ekonomi AS Berakhir – PT Solid Gold
PT Solid Gold Semarang | Pandemi COVID-19 telah menimbulkan badai resesi ekonomi di banyak negara termasuk di Amerika Serikat (AS). Namun beberapa sinyal meredanya resesi di AS mulai terlihat. Dilansir CNN, Selasa (29/6/2021), Biro Riset Ekonomi Nasional AS, National Bureau of Economic Research (NBER) memang belum resmi mengatakan resesi ekonomi berakhir. Namun tanda-tanda pemulihan mulai terlihat dari data pekerjaan, perumahan, dan pasar saham. Beberapa ahli berpikir bahwa resesi ini mirip dengan yang terjadi pada tahun 1918, yang juga dipicu oleh pandemi yakni wabah influenza global. Namun saat itu penurunan ekonomi hanya berlangsung selama tujuh bulan. Sedangkan resesi dari pandemi COVID-19 baru berakhir jika resmi dinyatakan oleh NBER. Biasanya lembaga itu akan mengumumkannya beberapa bulan setelah resesi benar-benar berakhir. Memang beberapa sektor usaha masih jauh dari kondisi sebelum pandemi, seperti usaha kecil, ritel dan restoran, tapi di beberapa daerah sudah lebih baik. PDB AS tumbuh lagi, melonjak dalam tiga kuartal terakhir setelah turun di paruh pertama tahun lalu. Pasar tenaga kerja juga mulai pulih, karena pekerja di sektor jasa yang terpukul keras sudah kembali bekerja. Laba para perusahaan juga telah pulih yang juga berdampak pada pasar saham. Pasar perumahan juga terus menguat. “Kami tidak dalam penurunan lagi. Segalanya sangat kuat dan hampir seperti euforia,” kata CEO perusahaan real estat Arbor Realty Trust (ABR), Ivan Kaufman. Real estat di perkotaan bukan satu-satunya sektor ekonomi yang bangkit kembali. Perusahaan pengelola investasi, ClearBridge Investments memiliki dasbor khusus untuk memantau risiko resesi, mulai dari indikator ekonomi, termasuk penjualan ritel, perumahan, harga komoditas, pasar kerja, dan pengiriman truk. ClearBridge mengatakan bahwa sebagian besar dari indikator itu mencapai titik terendahnya pada Mei 2020. Namun kini 12 indikator itu sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Analis di ClearBridge mengatakan dalam sebuah laporan bahwa resesi mungkin telah berakhir sekitar setahun yang lalu atau hanya berlangsung empat bulan setelah pandemi dimulai. Namun ada kekhawatiran di tengah euforia ini, pertanyaannya adalah apakah roda ekonomi akan berputar terlalu cepat. Sehingga memaksa bank sentral AS, Federal Reserve untuk mengurangi pembelian obligasi dan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang telah diperkirakan. “Setiap resesi berbeda dan ini tidak biasa. Tetapi pasar jelas telah bergerak dari pandemi. Investor fokus pada inflasi,” kata Direktur Penelitian Janus Henderson Investors, Matt Peron. sumber:detik.com – PT Solid Gold Baca Juga : PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial PT Solid Gold | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold | Luar Biasa Solid Gold Berjangka PT Solid Gold | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan PT Solid Gold | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan PT Solid Gold | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan PT Solid Gold | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial PT Solid Gold | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih PT Solid Gold | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi PT Solid Gold | Perang Dagang Buat Emas Berkilau PT Solid Gold | Harga Emas Anjlok PT Solid Gold | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini PT Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan PT Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020 PT Solid Gold | FAQ Harga Emas Galau, Kayaknya Bisa Sampai Weekend Deh… – Solid Gold
Solid Gold Semarang | Harga emas dunia naik tipis hampir flat di perdagangan pasar spot hari ini. Sang logam mulia masih bingung menentukan arah karena menunggu rilis data penting pada akhir pekan ini. Pada Senin (28/6/2021) pukul 07:20 WIB, harga emas berada di US$ 1.780,85/troy ons. Naik tipis 0,03% dibandingkan posisi akhir pekan lalu. Akhir-akhir ini bukan momentum yang baik buat emas. Harga komoditas ini turun 0,1% secara point-to-point dalam sepekan terakhir. Selama sebulan ke belakang, koreksi harga mencapai nyaris 7%. Perkembangan harga emas akan ditentukan oleh arah pergerakan mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Hubungan keduanya bertolak belakang, saat dolar AS menguat maka harga emas turun, demikian pula sebaliknya. Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dengan dolar AS. Misalnya, ketika dolar AS terapresiasi maka emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Akibatnya, permintaan emas menurun sehingga harganya terkoreksi. Sentimen utama yang akan menggerakkan dolar AS pekan ini adalah rilis data ketenagakerjaan yatu pembukaan lapangan kerja non-pertanian (Non-Farm Payroll) dan tingkat pengangguran periode Juni 2021. US Bureau of Labor Statistics akan mengumumkannya pada Jumat malam waktu Indonesia. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan perekonomian AS akan membuka 675.000 lapangan kerja bulan ini. Lebih banyak ketimbang bulan lalu yang sebanyak 599.000. Saat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) sedang ganas-ganasnya menyerang AS, sebanyak 22,36 juta lapangan kerja hilang hanya dalam tempo dua bulan yakni Maret dan April 2020. Selepas itu, kondisi terus membaik dan AS berangsur membuka ‘keran’ aktivitas masyarakat (reopening). Akan tetapi, lapangan kerja yang tercipta sejak Mei 2020 hingga Mei 2021 baru 14,73 juta. Berarti masih ada sekitar 7,63 juta rakyat AS yang belum kembali bekerja. Jumlah yang tentu tidak sedikit. “Saya memperkirakan kita akan melihat banyak penyerapan tenaga kerja pada musim gugur ini. Sebab, tiga faktor yang menyebabkan kelangkaan pasokan tenaga kerja yaitu penutupan sekolah dan tempat penitipan anak, kekhawatiran terhadap virus corona, serta tambahan tunjangan dari pemerintah akan mulai hilang,” papar Neel Kashkari, Presiden Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) Minneapolis, sebagaimana diwartakan Reuters. Kembalinya para pekerja ini, lanjut Kashkari, akan berkontribusi dalam menurunkan angka inflasi. Saat ini AS mengalami tekanan inflasi karena permintaan melonjak tajam sementara pasokan masih terbatas, salah satunya karena kekurangan tenaga kerja. Pada Mei 2021, inflasi Negeri Stars and Stripes mencapai 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Ini adalah laju tercepat sejak Juni 2008. Oleh karena itu, Kashkari menilai tekanan inflasi yang dialami AS hanya bersifat sementara. Cuma transisi (transitory) dari periode krisis ke pemulihan. “Jika 7, 8, atau 10 juta rakyat AS yang saat ini belum bekerja tidak akan kembali bekerja, maka saya akan khawatir terhadap laju inflasi. Namun saya yakin mereka akan kembali,” tegas Kashkari. Percepatan laju inflasi yang dipandang hanya sementara membuat Komite Pembuat Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) masih nyaman untuk menerapkan kebijakan moneter ultra-longgar seperti yang berlaku sekarang. Suku bunga acuan rendah mendekati 0%, plus penggelontoran likuiditas melalui pembelian surat berharga (quantitative easing) senilai US$ 120 miliar per bulan. Situasi ini tidak menguntungkan buat dolar AS. Suku bunga rendah akan membuat imbalan berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS menjadi ikut rendah. Sedangkan quantitative easing menyebabkan pasokan dolar AS melimpah sehingga ‘harganya’ turun. Apabila ini yang terjadi, maka harga emas bakal diuntungkan. Namun ingat, data ketenagakerjaan AS baru dirilis akhir pekan ini. So sembari menunggu akhir pekan, harga emas sepertinya masih akan gamang. sumber: cnbcindonesia.com – Solid Gold Baca Juga : Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial Solid Gold | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold | Luar Biasa Solid Gold Berjangka Solid Gold | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan Solid Gold | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan Solid Gold | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan Solid Gold | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial Solid Gold | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih Solid Gold | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi Solid Gold | Perang Dagang Buat Emas Berkilau Solid Gold | Harga Emas Anjlok Solid Gold | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020 Solid Gold | FAQ Siapkan Duit, Borong Emas Yuk! Harganya Makin Murah Lho… | PT Solid Gold BerjangkaPT Solid Gold Berjangka Semarang | Harga emas dunia di pasar spot turun lagi. Keperkasaan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) membuat sang logam mulia tidak berdaya.
Pada Kamis (24/6/2021) pukul 07:20 WIB, harga emas di pasar spot berada di US$ 1.777,66/troy ons. Turun 0,06% dibandingkan posisi hari sebelumnya. Tren koreksi harga emas belum berhenti. Dalam sebulan terakhir, harga emas di pasar spot ambles 6,39% secara point-to-point. Harga emas punya hubungan berbanding terbalik dengan pergerakan dolar AS. Saat mata uang Negeri Paman Sam menguat, emas melemah. Ini karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS. Jadi saat dolar AS menguat, harga emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, demikian pula harga. Kebetulan itu yang sedang terjadi sekarang. Pada pukul 07:25 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,01%. Dalam sebulan terakhir, indeks ini melesat 2,41%. Penyebab kebangkitan dolar AS adalah kembalinya isu seputar pengetatan kebijakan alias tapering off oleh bank sentral The Federal Reserve/The Fed. Dua pejabat teras The Fed, Raphael Bostic (Presiden The Fed Atlanta) dan Michelle Bowman (Anggota Dewan Gubernur The Fed), menyatakan tekanan inflasi boleh saja cuma sementara. Namun dampaknya akan terasa dalam waktu lebih lama dari perkiraan sebelumnya. “Berbagai data terbaru membuat saya memajukan proyeksi (perkiraan kenaikan suku bunga acuan). Saya memperkirakan suku bunga sudah perlu naik pada akhir 2022. Meski temporer, tekanan inflasi akan terjadi dalam waktu yang lebih lama dari perkiraan. Bukan hanya 2-3 bulan tetapi bisa 6-9 bulan,” ungkap Bostic, sebagaimana diwartakan Reuters. “Saya setuju bahwa tekanan inflasi disebabkan oleh keterbatasan pasokan dan peningkatan permintaan akibat pembukaan kembali aktivitas masyarakat (reopening). Jika situasi sudah lebih stabil, lebih seimbang, tekanan ini memang akan berkurang. Namun saya sulit memperkirakan kapan itu terjadi, yang jelas akan memakan waktu,” tambah Bowman, juga dikutip dari Reuters. Pernyataan Bostic dan Bowman membuat hantu’ taper tantrum yang sempat pergi kini datang lagi. Dibayangi oleh potensi kenaikan suku bunga, investor berpaling ke dolar AS karena ada harapan berinvestasi di mata uang ini akan memberikan cuan gede. Saat dolar AS berjaya, korbannya tidak hanya mata uang lain. Emas pun ikut menderita. sumber: cnbcindonesia.com – PT Solid Gold Berjangka Baca Juga : PT Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka PT Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar PT Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold Berjangka | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial PT Solid Gold Berjangka | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold Berjangka | Luar Biasa Solid Gold Berjangka PT Solid Gold Berjangka | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan PT Solid Gold Berjangka | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh PT Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan PT Solid Gold Berjangka | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold Berjangka | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan PT Solid Gold Berjangka | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial PT Solid Gold Berjangka | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold Berjangka | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih PT Solid Gold Berjangka | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold Berjangka | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif PT Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi PT Solid Gold Berjangka | Perang Dagang Buat Emas Berkilau PT Solid Gold Berjangka | Harga Emas Anjlok PT Solid Gold Berjangka | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini PT Solid Gold Berjangka | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan PT Solid Gold Berjangka | Olein Akan Meningkat di 2020 PT Solid Gold Berjangka | FAQ Ada Aksi Bargain Hunting, Harga Emas Jadi ‘Manggung’ Lagi | Solid Gold BerjangkaSolid Gold Berjangka Semarang | Harga emas dunia mulai bergerak naik setelah ambles tajam karena dipicu Harga Emas Dunia (US$/Troy Ons) oleh proyeksi ekonomi AS yang lebih baik dan kemungkinan pengetatan kebijakan moneter di masa mendatang oleh The Fed.
Harga emas sempat turun US$ 100 atau setara dengan 6%. Kejatuhan harga emas yang signifikan membuat harga si logam kuning secara psikologis menjadi lebih murah dan memicu aksi bargain hunting. Koreksi harga yang dimanfaatkan untuk aksi borong emas membuat harganya merangkak naik. Selasa (22/6/2021), harga emas dunia di pasar spot lanjut menguat 0,12% ke US$ 1.785/troy ons. Di saat yang sama indeks dolar yang mengukur kekuatan greenback terhadap mata uang lain juga mengalami penurunan. Sebelum pengumuman The Fed emas sudah berada di area jenuh beli (overbought). Di saat yang sama dolar AS juga sudah berada di area jenuh jual (oversold), sehingga wajar saja jika dolar rebound dan harga emas mengalami koreksi. Memang terjadi panic selling di pasar minggu lalu. Namun apakah harga emas sudah mencapai bottom sehingga saatnya untuk beli? Analis melihat bahwa koreksi tajam menjadi daya tarik bagi investor untuk memborong si logam kuning. Alasannya adalah The Fed lewat pendekatan barunya akan membiarkan inflasi mengalami overshoot dalam jangka pendek. Emas sebagai aset untuk inflation hedge jelas diuntungkan dari kebijakan tersebut dalam jangka pendek. Menurut Colin Cieszynski selaku chief market strategist di SIA Wealth Management, harga emas masih akan berpotensi turun lagi. Namun jika harga menyentuh US$ 1.700, maka di saat itulah banyak investor yang tertarik membeli emas. The Fed memproyeksikan perekonomian AS bisa tumbuh 7% tahun ini. Inflasi bakal mencapai 3,4% dan angka pengangguran 4,5%. Menariknya lagi, anggota komite pengambil kebijakan The Fed memproyeksikan bakal ada kenaikan suku bunga acuan (Federal Funds Rate/FFR) di tahun 2023 sebesar 50 basis poin (bps) atau setara dengan dua kali kenaikan. Proyeksi tersebut menjadi indikator bahwa The Fed cenderung menjadi lebih hawkish, meskipun dalam berbagai kesempatan sang bos Jerome Powell menegaskan kebijakan akomodatif masih akan dilanjutkan. Melihat kemungkinan suku bunga yang naik di masa mendatang, tak menutup peluang juga bahwa tapering akan dilakukan terlebih dahulu. Inilah yang membuat pasar bereaksi negatif dengan pengumuman tersebut karena ketika pengetatan moneter terjadi maka biaya peluang memegang aset tak berimbal hasil seperti emas menjadi meningkat. sumber: cnbcindonesia.com – Solid Gold Berjangka Baca Juga : Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial Solid Gold Berjangka | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | Luar Biasa Solid Gold Berjangka Solid Gold Berjangka | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan Solid Gold Berjangka | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan Solid Gold Berjangka | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan Solid Gold Berjangka | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial Solid Gold Berjangka | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih Solid Gold Berjangka | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi Solid Gold Berjangka | Perang Dagang Buat Emas Berkilau Solid Gold Berjangka | Harga Emas Anjlok Solid Gold Berjangka | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini Solid Gold Berjangka | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan Solid Gold Berjangka | Olein Akan Meningkat di 2020 AS-Iran Susah Banget Deal, Reli Harga Minyak Dunia Berlanjut – PT Solid Gold
PT Solid Gold Semarang | Ketika Iran dan Amerika Serikat (AS) sulit mencapai kesepakatan terkait perjanjian nuklir yang sempat berlaku hampir 6 tahun silam, dampaknya terasa di pasar minyak mentah dunia. Selama ini AS memberikan sanksi terhadap sektor migas Iran sehingga sulit ekspor. Hal ini membuat pasokan di pasar berkurang dan mendukung kenaikan harga minyak. Sampai dengan detik ini AS dan Iran masih sulit untuk mencapai kata sepakat. Negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran, terhenti pada hari Minggu setelah hakim Ebrahim Raisi memutuskan untuk memenangkan pemilihan presiden Iran di tengah jumlah pemilih yang rendah pada hari Sabtu. Dua diplomat mengatakan mereka mengharapkan istirahat sekitar 10 hari. ANZ Bank dalam risetnya mengatakan pemilihan itu dapat menunda kesepakatan nuklir. “Kemungkinan minyak Iran memukul pasar dalam jangka pendek tampaknya tidak mungkin,” kata bank tersebut. Analis memperkirakan jika AS mencabut sanksi yang dikenakan pada Iran maka ada potensi kenaikan pasokan sebesar 500 ribu barel per hari (bph). Namun karena prospek negosiasi masih menemui jalan terjal harga si emas hitam masih cenderung naik. Apalagi jika dibarengi dengan prospek perbaikan permintaan di berbagai negara. Pada perdagangan awal pekan ini harga kontrak minyak mentah Brent naik 0,5% ke US$ 73,88/barel. Kontrak West Texas Intermediate (WTI) juga naik tetapi lebih tinggi dengan apresiasi sebesar 0,64% ke US$ 72,1/barel. Kedua kontrak tersebut telah meningkat selama empat minggu terakhir di tengah optimisme atas laju vaksinasi global dan peningkatan dalam perjalanan musim panas. Rebound telah mendorong premi spot untuk minyak mentah di Asia dan Eropa ke level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir. “Rebound permintaan di musim panas belahan bumi utara begitu kuat sehingga pasar menjadi semakin khawatir tentang penurunan tajam lebih lanjut pada stok,” kata analis ANZ dalam sebuah catatan. Kepala Eksekutif Vitol Russell Hardy mengatakan minyak kemungkinan akan diperdagangkan dalam kisaran antara US$ 70 dan US$ 80 per barel untuk sisa tahun ini dengan harapan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) akan mempertahankan pembatasan produksi. Goldman Sachs memperkirakan Brent akan naik menjadi US$ 80/barel musim panas ini karena perkembangan vaksinasi yang pesat meningkatkan aktivitas ekonomi di seluruh dunia. sumber:cnbcindonesia.com – PT Solid Gold Baca Juga : PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial PT Solid Gold | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold | Luar Biasa Solid Gold Berjangka PT Solid Gold | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan PT Solid Gold | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan PT Solid Gold | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan PT Solid Gold | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial PT Solid Gold | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih PT Solid Gold | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi PT Solid Gold | Perang Dagang Buat Emas Berkilau PT Solid Gold | Harga Emas Anjlok PT Solid Gold | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini PT Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan PT Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020 PT Solid Gold | FAQ Harga Emas Dunia Anjlok 6% Sepekan, Sudah Saatnya Serok nih? – Solid Gold
Solid Gold Semarang | Minggu lalu menjadi momen terburuk emas sejak pasar keuangan global anjlok di bulan Maret tahun 2020. Harga emas ambles 6% dalam seminggu setelah bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserves (The Fed) menyampaikan proyeksi ekonomi Negeri Paman Sam yang lebih baik. Harga emas di pasar spot jatuh lebih dari US$ 100 hanya dalam kurun waktu 5 hari perdagangan saja. The Fed memproyeksikan perekonomian AS bisa tumbuh 7% tahun ini. Inflasi bakal mencapai 3,4% dan angka pengangguran 4,5%. Menariknya lagi, anggota komite pengambil kebijakan The Fed memproyeksikan bakal ada kenaikan suku bunga acuan (Federal Funds Rate/FFR) di tahun 2023 sebesar 50 basis poin (bps) atau setara dengan dua kali kenaikan. Proyeksi tersebut menjadi indikator bahwa The Fed cenderung menjadi lebih hawkish, meskipun dalam berbagai kesempatan sang bos Jerome Powell menegaskan kebijakan akomodatif masih akan dilanjutkan. Melihat kemungkinan suku bunga yang naik di masa mendatang, tak menutup peluang juga bahwa tapering akan dilakukan terlebih dahulu. Pada akhirnya tone pengetatan moneter inilah yang membuat harga emas rontok. Mengawali perdagangan perdana pekan ini, Senin (21/6/2021), harga emas dunia mencoba bangkit. Di arena pasar spot harga emas naik 0,7% ke US$ 1.776/troy ons. Namun di minggu ini sebenarnya sentimen terhadap emas masih tak terlalu bagus. Banyak analis Wall Street yang memperkirakan tekanan terhadap emas masih akan berlanjut. Maka dari itu investor sebaiknya juga wait and see. Secara teknikal emas sedang tidak diuntungkan. Sebelum pengumuman The Fed emas sudah berada di area jenuh beli (overbought). Di saat yang sama dolar AS juga sudah berada di area jenuh jual (oversold), sehingga wajar saja jika dolar rebound dan harga emas mengalami koreksi. Memang terjadi panic selling di pasar minggu lalu. Namun apakah harga emas sudah mencapai bottom sehingga saatnya untuk beli? Analis melihat bahwa koreksi tajam menjadi daya tarik bagi investor untuk memborong si logam kuning. Alasannya adalah The Fed lewat pendekatan barunya akan membiarkan inflasi mengalami overshoot dalam jangka pendek. Emas sebagai aset untuk inflation hedge jelas diuntungkan dari kebijakan tersebut dalam jangka pendek. Menurut Colin Cieszynski selaku chief market strategist di SIA Wealth Management, harga emas masih akan berpotensi turun lagi. Namun jika harga menyentuh US$ 1.700, maka di saat itulah banyak investor yang tertarik membeli emas. sumber: cnbcindonesia.com – Solid Gold Baca Juga : Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial Solid Gold | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold | Luar Biasa Solid Gold Berjangka Solid Gold | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan Solid Gold | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan Solid Gold | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan Solid Gold | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial Solid Gold | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih Solid Gold | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi Solid Gold | Perang Dagang Buat Emas Berkilau Solid Gold | Harga Emas Anjlok Solid Gold | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020 Solid Gold | FAQ Mayday…Mayday! Harga Emas Jeblok ke Bawah US$ 1.800 – Solid Berjangka
Solid Berjangka Semarang | Kemerosotan harga emas dunia masih berlanjut pada perdagangan Kamis (17/6/2021) hingga menembus ke bawah US$ 1.800/troy ons. Pelaku pasar seakan belum puas melakukan aksi jual, padahal kemarin logam mulia ini sudah anjlok hingga 2,5%. Bahkan, jika dilihat lebih ke belakang, emas sudah jeblok dalam 4 hari beruntun dengan total 4,5%. Melansir data Refinitiv, harga emas sore ini turun lagi 0,7% ke US4 1.799,7/troy ons, sebelum pulih dan berada di kisaran US$ 1.806/troy ons pada pukul 16:28 WIB. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan emas akan merosot lagi lebih dalam, sebab perdagangan hari Kamis masih berlangsung hingga sesi Amerika Serikat (AS) dan berakhir pada Jumat dini hari. Apalagi, rebound emas terjadi setelah menyentuh level psikologis US$ 1.800/troy ons yang biasanya memang menjadi support kuat. Analisis teknikal di Kitco juga menunjukkan hal yang serupa. Area US$ 1.800 dianggap support yang kuat, sebab volume transaksi yang rendah di kisaran area tersebut. Jika level tersebut ditembus, emas dikatakan berisiko turun menuju US$ 1.760/US$. Harga emas dunia mengalami tekanan hebat setelah bank sentral AS (The Fed) yang mengindikasikan akan suku bunga bisa naik 2 kali di tahun 2023, dalam pengumuman kebijakan moneter dini hari tadi. Hal tersebut terlihat dari Fed Dot Plot, dimana 13 dari 18 anggota melihat suku bunga akan dinaikkan pada tahun 2023. 11 diantaranya memproyeksikan dua kali kenaikan. Proyeksi kenaikan suku bunga tersebut lebih cepat ketimbang perkiraan yang diberikan bulan Maret lalu, dimana mayoritas melihat suku bunga baru akan dinaikkan pada tahun 2024. Selain itu, dalam Fed Dot Plot terbaru, ada 7 anggota yang memproyeksikan suku bunga bisa naik pada tahun 2022. Artinya, jika perekonomian AS semakin membaik, ada kemungkinan suku bunga akan naik tahun depan, jauh lebih cepat dari proyeksi sebelumnya. Kenaikan suku bunga membuat emas menjadi tidak menarik, sebab merupakan aset tanpa imbal hasil. Selain itu, pasca pengumuman kebijakan moneter tersebut, indeks dolar AS kemarin melesat 0,65% dan berlanjut lagi 0,57% sore ini. Penguatan dolar AS tersebut memberikan pukulan ganda bagi harga emas. Sementara itu tapering atau pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE) masih belum terjawab. Bank sentral pimpinan Jerome Powell ini tidak menyebutkan mengenai masalah tapering, tetapi menyiratkan sudah mendiskusikan hal tersebut. Namun, jika suku bunga akan dinaikkan lebih cepat dari sebelumnya, artinya tapering juga kemungkinan besar akan lebih cepat, terjadi di semester II tahun ini. Apalagi The Fed juga menaikkan proyeksi inflasi tahun ini menjadi 3,4% dari sebelumnya 2,4%. “Jika The Fed menaikkan suku bunga sebanyak 2 kali di tahun 2023, mereka harus mulai melakukan tapering lebih cepat untuk mencapai target tersebut. Tapering dalam laju yang moderat kemungkinan akan memerlukan waktu selama 10 bulan, sehingga perlu dilakukan di tahun ini, dan jika perekonomian menjadi sedikit panas, maka suku bunga bisa dinaikkan lebih cepat lagi,” kata Kathy Jones, kepala fixed income di Charlers Schwab, sebagaimana dilansir CNBC International, Rabu (17/6/2021). Tapering juga merupakan musuh utama emas. Pernah terjadi pada tahun 2013, saat itu harga emas dunia anjlok tajam. sumber : cnbcindonesia.com – Solid Berjangka Baca Juga : Solid Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Solid Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar Solid Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Berjangka | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial Solid Berjangka | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Berjangka | Luar Biasa Solid Gold Berjangka Solid Berjangka | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan Solid Berjangka | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh Solid Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan Solid Berjangka | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Berjangka | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan Solid Berjangka | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial Solid Berjangka | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Berjangka | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih Solid Berjangka | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Berjangka | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif Solid Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi Solid Berjangka | Perang Dagang Buat Emas Berkilau Solid Berjangka | Harga Emas Anjlok Solid Berjangka | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini Solid Berjangka | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan Solid Berjangka | Olein Akan Meningkat di 2020 Solid Berjangka | FAQ ‘Buang’ Emas? Sinyal Bearish Tampak Jelas karena Isu Tapering | PT Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold Berjangka Semarang | Harga emas terus menurun jelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserves (The Fed). Banyak pelaku pasar yang memperkirakan stance kebijakan The Fed tak se-‘dovish’ dulu lagi. Para pelaku pasar masih berkeyakinan bahwa suku bunga acuan bakal ditahan di level saat ini di 0-25 bps. Mengacu pada data CME FedWatch, peluang The Fed menahan suku bunga acuannya berada di angka 93%. Namun yang menjadi kekhawatiran saat ini adalah ketika The Fed mulai mensinyalkan bakal mengurangi porsi stimulus moneternya yang lebih dikenal dengan istilah tapering off. Harga logam mulia emas sudah ambles 2,75% sejak mencapai level tertingginya di awal Juni. Rabu (16/6/2021), harga emas semakin mepet ke US$ 1.850/troy ons setelah terkoreksi 0,18%. “Tampaknya ada lonjakan permintaan untuk fasilitas reverse repo Fed, yang menunjukkan bahwa kondisi likuiditas di pasar cukup. Ini berarti bahwa pasar mungkin siap untuk menahan penurunan bertahap pembelian aset Fed,” kata Margaret Yang, seorang ahli strategi di DailyFX. “Secara teknikal, emas telah menembus level support utama dan tampaknya memasuki tren bearish,” tambahnya. Investor kini menunggu pengumuman kebijakan moneter The Fed Rabu waktu setempat. Hampir 60% ekonom dalam jajak pendapat Reuters mengatakan pengumuman tapering yang sangat dinanti akan datang pada kuartal berikutnya. Data terbaru menunjukkan lonjakan harga konsumen AS telah menguntungkan emas karena dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi. “Ekspektasi tinggi bahwa Fed tidak akan mengubah naskah risalah, tetapi perbaikan pasar tenaga kerja baru-baru ini dan angka inflasi yang lebih tinggi meningkatkan risiko bahwa Fed akan kurang dovish,” Avtar Sandu, manajer komoditas senior di Phillip Futures, mengatakan dalam sebuah catatan. Jika berkaca pada tren historisnya emas akan tertekan ketika The Fed mulai mensinyalkan pengetatan moneter untuk mengerem laju perekonomian agar tidak overheat. Tepatnya satu dekade silam yaitu di tahun 2011, harga emas sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masanya (sebelum tahun lalu). Namun ketika The Fed mulai mengumumkan tapering maka dolar AS menguat dan emas kehilangan hampir separuh dari nilainya. “Kami melihat risiko berlanjutnya penurunan harga sebab isu tapering The Fed menghilangkan daya tarik terhadap emas di saat yang sama juga terjadi capital outflow dari pasar emas,” tulis analis TD Securities sebagaimana dikutip CNBC International, Senin (14/6/2021). sumber: cnbcindonesia.com – PT Solid Gold Berjangka Baca Juga : PT Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka PT Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar PT Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold Berjangka | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial PT Solid Gold Berjangka | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold Berjangka | Luar Biasa Solid Gold Berjangka PT Solid Gold Berjangka | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan PT Solid Gold Berjangka | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh PT Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan PT Solid Gold Berjangka | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold Berjangka | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan PT Solid Gold Berjangka | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial PT Solid Gold Berjangka | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold Berjangka | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih PT Solid Gold Berjangka | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold Berjangka | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif PT Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru PT Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi PT Solid Gold Berjangka | Perang Dagang Buat Emas Berkilau PT Solid Gold Berjangka | Harga Emas Anjlok PT Solid Gold Berjangka | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini PT Solid Gold Berjangka | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan PT Solid Gold Berjangka | Olein Akan Meningkat di 2020 PT Solid Gold Berjangka | FAQ Solid Gold Berjangka | Ahok Hapus Kartu Kredit Buat Pejabat Pertamina, DPR: Gaji Sudah Cukup6/16/2021 Ahok Hapus Kartu Kredit Buat Pejabat Pertamina, DPR: Gaji Sudah Cukup | Solid Gold Berjangka
Solid Gold Berjangka Semarang | Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut, fasilitas kartu kredit bagi dewan direksi, komisaris hingga manajer dihapus. Kebijakan tersebut dibicarakan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) karena dianggap sebagai kontrol dari pemakaian yang tidak tepat sasaran dan tidak ada hubungannya dengan upaya memajukan perusahaan. Merespons hal tersebut, Anggota Komisi VI Fraksi PDI Perjuangan Mufti Anam mendukung langkah tersebut. Menurutnya, hal itu memperkuat kritik jika selama ini masih banyak yang tidak efisien di BUMN. “Ada kartu kredit dan banyak fasilitas lain yang tidak relevan, padahal itu semua tak berdampak apapun untuk peningkatan kinerja bisnis BUMN,” katanya , Selasa (15/6/2021). Ia pun memberi sejumlah catatan pada fasilitas berlebihan yang diterima oleh para pejabat di perusahaan pelat merah selama ini. Pertama, Menteri BUMN perlu mengatur secara tegas fasilitas yang diberikan kepada direksi dan komisaris. “Gaji, asuransi, biaya perjalanan dinas, dan tantiem sudah sangat cukup. Bahkan terhitung besar untuk beberapa BUMN tertentu,” katanya. Kedua, bangun sistem yang lebih tegas terkait penilaian kinerja direksi-komisaris yang selama ini telah diberi fasilitas luar biasa. Menurutnya, selama ini memang ada indikator kinerja namun evaluasinya tidak pernah jelas. Ada yang memiliki kinerja baik namun tiba-tiba diganti. Menurutnya, subjektivitas kementerian tinggi. “Ketiga, rakyat mengetuk nurani direksi-komisaris BUMN. Harus punya sense of crisis dalam situasi seperti ini. Beberapa BUMN itu remunerasi direksi-komisarisnya ada yang puluhan sampai ratusan miliar. Contoh BUMN perbankan. Padahal selama ini UMKM mengeluh akses kredit yang berbelit, plafon KUR tanpa jaminan Rp 100 juta tapi nyatanya di lapangan pakai jaminan. Akhirnya pinjol ilegal merebak, dan menjerat guru-guru dan rakyat kecil, akibat tidak cukup mampunya BUMN jasa keuangan memperluas inklusi keuangan,” paparnya. Sementara, Anggota Komisi VI Andre Rosiade mengatakan, langkah Ahok yang menghapus fasilitas kartu kredit pejabat Pertamina tersebut perlu dilihat secara objektif dan adil, apakah fasilitas itu tuntutan atau kepentingan pribadi. Menurutnya, bagaimana pun manajemen banyak penugasan dan kartu kredit memberikan kepraktisan. “Bagaimana pun manajemen banyak penugasan, direksi banyak tugas yang harus menerima tamu untuk urusan perusahaan, dan itu kalau dari segi kepraktisan dengan kartu kredit perusahaan itu jelas, dan bisa diaudit. Kalau misalnya dibayar dulu ama direksi nanti invoicenya dibawa ke kantor kan itu juga lebih panjang,” katanya. Ia menyatakan mendukung semangat efisiensi. Namun, dia juga menuturkan manajemen juga kadang membutuhkan fasilitas itu. Menurutnya, ke depan terpenting ialah memastikan agar fasilitas untuk para petinggi Pertamina tidak disalahgunakan. “Terus terang, maju kena mundur kena juga. Kalau dari semangat efisiensi saya setuju, tapi bagaimanapun juga manajemen juga punya tugas-tugas yang kadang-kadang membutuhkan fasilitas itu. Dan kita tahu perusahaan-perusahaan besar semuanya menggunakan fasilitas itu dalam rangka transaparansi. Tinggal mungkin ke depan, jangan sampai fasilitas ini disalahgunakan, diaudit saja,” ujarnya. sumber: detik.com – Solid Gold Berjangka Baca Juga : Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial Solid Gold Berjangka | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | Luar Biasa Solid Gold Berjangka Solid Gold Berjangka | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan Solid Gold Berjangka | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan Solid Gold Berjangka | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan Solid Gold Berjangka | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial Solid Gold Berjangka | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih Solid Gold Berjangka | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif Solid Gold Berjangka | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru Solid Gold Berjangka | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi Solid Gold Berjangka | Perang Dagang Buat Emas Berkilau Solid Gold Berjangka | Harga Emas Anjlok Solid Gold Berjangka | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini Solid Gold Berjangka | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan Solid Gold Berjangka | Olein Akan Meningkat di 2020 |
About AsArsip Artikel
July 2021
|