Solid Gold ~ Museum Kawana yang berada di Prefektur Mie, Jepang akan memamerkan deretan pedang kuno karya Sengo Muramasa. Kabarnya, pedang-pedang ini menyimpan kutukan, hingga sempat dilarang beredar pada masa Tokugawa. Saat ini, katana dianggap sebagai harta berharga yang diwariskan secara turun-temurun atau disimpan di kuil Shinto. Di masa lalu katana dianggap sebagai simbol gengsi dan kekuasaan, hanya disandang oleh para samurai paling tersohor. Di zaman di mana perebutan kekuasaan dengan senjata masih menjadi jalan hidup para samurai, nama pengrajin senjata ikut mencuat. Salah satunya adalah Sengo Muramasa yang keahliannya dalam menempa pedang terdengar hingga seantero Jepang. Dilansir Rocketnews24 (23/9), pedang-pedang buatan Muramasa sampai ditakuti oleh Ieyasu Tokugawa. Ayah dan kakek Tokugawa tewas terbunuh oleh salah satu pedangnya. Katana bikinan Muramasa juga digunakan dalam ritual seppuku (bunuh diri terhormat) putranya, Nobuyasu. Tokugawa sendiri sempat terluka karena tebasan katana Muramasa. Kemudian beredar kabar jika pedang tersebut membawa kutukan, terutama bagi kelangsungan dinasti Tokugawa. Tak heran bila shogun dengan kekuasaan terlama di Jepang ini lantas melarang peredaran senjata bikinan Muramasa. Karena alasan itulah, pedang Muramasa menjadi langka. Untunglah, beberapa pedang buatan Muramasa masih bisa diselamatkan. 20 Di antaranya kini dipajang di Museum Kawana. Katana-katana itu dipinjam oleh museum dari para kolektor yang tersebar di seluruh negeri sakura. Pameran khusus ini akan berlangsung hingga tanggal 16 Oktober 2016 nanti. sumber https://sgbsemarang.wordpress.com/2016/09/26/solid-gold-jepang-pamerkan-koleksi-pedang-terkutuk-muramasa/
0 Comments
Solid Gold ~ Kecantikan Geopark Indonesia Akan Dikenalkan Dalam Acara GGN 2016
pt Solid Gold Berjangka ~ Mengapa dikator kita cepat lelah dan stres??
Pt Solid Gold Berjangka ~ SORGA ATAU TENTARA...MUKIDI??? pt solid gold berjangka ~ nyatai dulu sedulur…sambil ngopi mari kita simak cerita mukidi Di ruang kelas yang damai…. Guru bertanya:”Anak-anak… Siapa yg mau masuk surga..? “Serempak anak-anak menjawab “Sayaaaa..!” Mukidi yang duduk di belakang diam saja.. Bu guru bertanya lagi : “Siapa yang mau masuk neraka..?? “Anak-anak : “Tidak mauuuu….!!!” Mukidi tetap diam saja. Bu guru mendekat : “Mukidi, kamu mau msk surga atau neraka…? Mukidi: “Tidak kedua- duanya bu guru… “Bu guru: “Kenapa..? “Mukidi: “Habis wkt ayah saya mau meninggal, beliau berpesan, ‘Mukidi, Apapun yang terjadi kamu harus masuk TENTARA…!” jiakakakaka…mukidi mukidi mukelu jauuuh, salam mukidi buat mukidi2 sumber https://sgbsemarang.wordpress.com/2016/09/23/pt-solid-gold-berjangka-sorga-atau-tentara-mukidi/ ditulis oleh Pak Rt Solid Gold Berjangka ~kehancuran 5 peradaban di Bumimuka bumi
solid gold ~ Warga Protes Polda Metro, Tarif parkir dihitung per jam Solid Gold ~ Sejumlah warga DKI Jakarta mengaku kesal dengan tarif parkir sepeda motor dan mobil di Mapolda Metro Jaya karena dihitung per jam. Tarif parkir di Polda Metro tak ubahnya seperti perkantoran, hotel dan mal yang memang untuk mencari keuntungan. Sebelumnya diketahui tarif parkir di Mapolda Metro Jaya hanya Rp 3 ribu per hari. Kini peraturan itu sudah berubah yakni tarif parkir menjadi Rp 3 ribu per jam. Meski demikian dalam kebijakan tersebut tetap ada batasnya, yakni ada tarif batas maksimal senilai Rp 10 ribu rupiah per hari sekali masuk. Salah satu warga Duri Kepa, Jakarta Barat, Riani (35) mengaku kecewa lantaran sudah dua hari ini dia harus bolak-balik ke Mapolda untuk membuat laporan kehilangan dan dikenai tarif per jam yang membuat dirinya merogoh kocek lebih dalam. "Aduh mas, masa di tempat kepolisian harus bayar parkir nyampe Rp 10 ribu mas, bukannya ini tempat penerima keluh-kesah masyarakat, kalau begini ceritanya kita enggak bisa lama-lama di Polda," keluh Riani kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (22/9). Hal tersebut juga dirasakan oleh Suparno (52) warga Kramat Jati, Jakarta Selatan, yang tengah mengantarkan anaknya pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Polda Metro Jaya. "Saya juga ke sini kemarin ngurus persyaratan anak saya belum lengkap, ya saya makanya enggak mau lama-lama di sini, karena parkirnya kan sekarang per jam mas," bebernya. Bukan hanya masyarakat sipil yang merasa keberatan dengan pemberlakuan tarif baru tersebut. Para jurnalis yang biasanya meliput di Mapolda Metro Jaya menganggap pemberlakuan tarif baru ini sangat memberatkan lantaran mereka harus standby dari pagi sampai malam untuk kegiatan liputan. "Karena kami yang meliput di sini kan harus standby dari pagi sampai sore, kadang sampai malam," kata salah satu wartawan Mapolda Metro Jaya yang enggan disebut namanya. "Kita kan di sini tugas hampir tiap hari. Semestinya pengelola parkir harus punya kebijakan khusus untuk para wartawan. Jangan dibebankan tarif yang mahal seperti itu," tandasnya. Namun, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono menganggap adanya tarif parkir per jam di Mapolda Metro Jaya dimaksudkan untuk mengurangi sejumlah penumpukan kendaraan sepeda motor dan mobil. "Gini kita enggak mau terlalu banyak kendaraan-kendaraan karyawan luar yang ada di Mapolda, karena kan malah jadi macet dan penumpukkan," tukas Awi. Selain itu, kebijakan tersebut dibuat lantaran banyaknya para pengendara motor dan mobil yang bekerja di kantor-kantor dan perusahaan dekat Mapolda memarkirkan kendaraannya di Mapolda. "Kan di tempat-tempat perusahaan mereka parkirnya per jam, nah di sini parkirnya flat (tetap) cuma Rp 3 ribu untuk motor, ya jadi mereka pada parkir di sini dong, nah makanya kebijakan kita jadi diubah jadi per jam, ya ini sudah berjalan sekitar dua atau tiga minggu," pungkasnya. sumber https://sgbsemarang.wordpress.com/ |
About AsArsip Artikel
July 2021
|