Solid Gold Berjangka ~ Tercapainya target lifting minyak tahun ini, belum mampu menekan kemungkinan pelebaran defisit anggaran dari 2,35 persen menjadi 2,7 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
"Defisit masih 2,7 maksimum. Kami akan melihat sampai minggu depan bagaimana. Ini kan masih sisa seminggu hingga akhir tahun," tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) I Jakarta, Jumat (23/12) malam. Sebelumnya, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016, pemerintah menargetkan lifting minyak di level 820 ribu barel per hari (bph) dan gas sebesar 6.438 MMSCFD. Sementara, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat sampai November 2016 lalu, seluruh kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) bisa menyedot dan menjual minyak 822 ribu bph dan gas 6.643 MMSCFD. Sri Mulyani mengungkapkan, baik dari sisi lifting minyak maupun harga sepanjang tahun ini masih sangat dekat dengan asumsi. Akibatnya, meskipun target tercapai, dari sisi penerimaan, dampaknya telah diperhitungkan dalam prognosa hingga akhir tahun. "Dari arahan terakhir, [realisasi lifting dan harga minyak] relatif sangat dekat sekali dengan asumsi sehingga tidak ada perubahan dari sisi alokasinya," ujarnya. Artinya, dari sisi setoran ke penerimaan negara, akan sesuai dengan prognosa APBNP 2016, yaitu Rp36,34 triliun dari Pajak Penghasilan (PPh) migas dan Rp74,13 triliun dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) migas. SKK Migas sendiri telah memperkiraan penerimaan negara dari hulu migas sampai akhir tahun adalah sebesar US$9,29 miliar atau Rp125 triliun. Namun, penerimaan negara tersebut masih harus dipotong oleh biaya penggantian eksplorasi dan produksi alias cost recovery. Proyeksi penerimaan tersebut dibuat dengan melihat rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) sepanjang 2016 berada pada kisaran US$39,15 per barel. Angka ini lebih rendah dari asumsi harga ICP yang ditetapkan APBNP, yaitu sebesar US$40 per barel. (Solid Gold Berjangka) BACA JUGA Solid Gold Berjangka ~ Jokowi Pimpin Komite Nasional Keuangan Syariah
0 Comments
Leave a Reply. |
About AsArsip Artikel
July 2021
|