Solid Gold ~ Minyak mempertahankan kenaikannya di atas $ 56 per barel setelah mengalami lonjakan terbesar dalam hampir dua minggu terakhir karena menteri energi Arab Saudi mengatakan OPEC harus mengumumkan perpanjangan untuk pemangkasan pasokan saat mereka mengadakan pertemuan pada akhir bulan lalu. Kontrak berjangka sedikit berubah di New York setelah naik 2,6 persen pada hari Jumat. Persediaan minyak sepertinya tidak akan mengalir ke tingkat rata-rata pada saat perjanjian tersebut berakhir pada akhir Maret, kata Khalid Al-Falih, Arab Saudi, pada hari Kamis. Jumlah rig pengebor AS tidak berubah diangka 738 pada akhir pekan lalu, data hari Jumat dari Baker Hughes menunjukkan. Harga minyak menurun pada minggu lalu terkait prospek permintaan yang lemah dan karena Rusia meragukan keputusan untuk memperpanjang pemangkasan pasokan yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak. Spekulasi pada harga Brent yang lebih rendah meningkat sejak bulan Juni sampai minggu yang berakhir pada 14 November di tengah ketidakpastian dorongan Arab Saudi untuk memperpanjang tekanan output. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, yang berakhir hari Senin, naik sebesar 1 sen ke level $ 56,56 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 07:45 pagi waktu Hong Kong. Total volume yang diperdagangkan sekitar 86 persen di atas rata-rata 100 hari. Harga turun 0,3 persen pada minggu lalu. Kontrak yang lebih aktif untuk bulan Januari merosot 1 sen menjadi $ 56,70. Brent untuk pengiriman Januari turun 18 sen atau 0,3 persen ke level $ 62,54 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Harga melemah sebanyak 1,3 persen minggu lalu. Minyak mentah acuan global diperdagangkan pada premium sebesar $ 5,82 sampai Januari untuk minyak WTI. (knc) Sumber : Bloomberg SOLID GOLD
0 Comments
Leave a Reply. |
About AsArsip Artikel
July 2021
|