Solid Gold ~ Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) akan berlangsung di 101 daerah pada 15 Februari mendatang. Dari 101 daerah tersebut, Pilkada DKI Jakarta mendapat paling banyak sorotan. Sebanyak 7,2 juta pemilih terdaftar di Jakarta akan memilih pemimpin mereka untuk lima tahun mendatang. Spekulasi atas hasil Pilkada pun turut memberi dampak terhadap indikator perekonomian dalam negeri, salah satunya yakni nilai tukar rupiah. Ekonom UOB Group Ho Woei Chen memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah selama dan setelah proses Pilkada berlangsung akan tetap stabil. Namun hingga akhir kuartal I 2016, rupiah akan mengarah ke titik pelemahan hingga Rp13.800 per dolar Amerika Serikat (AS). Chen mengatakan, sentimen politik dalam negeri memang cukup memberi pengaruh terhadap pasar valuta asing namun, sentimen global terutama yang berasal dari AS dinilai memiliki pengaruh cukup signifikan terhadap pelemahan tersebut. "Nilai tukar dolar Singapura dan rupiah tetap stabil menjelang pemilihan gubernur dan kemungkinan akan tetap didorong oleh tren dolar yang luas. Kami mempertahankan prediksi kami untuk rupiah mencapai Rp13.800 pada akhir kuartal I 2017," ujar Chen, dikutip Senin (13/2). Menurut riset bank asal Singapura itu Pemilihan Gubernur 2017 Jakarta diperkirakan akan dilakukan dalam dua putaran. Dengan demikian Pilkada Gubernur Jakarta akan terus berlangsung hingga April mendatang. Ini juga terjadi pada 2012 silam, ketika Jokowi memenangkan pemilihan putaran kedua dengan perolehan suara hingga 53,82 persen lebih tinggi lawannya Fauzi Bowo yang mencapai 46,18 persen. (solid gold) BACA JUGA Solid Gold ~ Ini Bukti Kalo Hari Valentine Gak Ada Bedanya Sama Hari Lain
0 Comments
Leave a Reply. |
About AsArsip Artikel
July 2021
|